- See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-judul-blog-bergerak-gerak.html#sthash.FlWoH2wJ.dpuf

ABOUT WRITTER

Nama                        : Dwi Damara (Ira)
Tempat, tanggal lahir   : Jember, 05 April 1997
Sekolah                     : SMA Negeri 1 Jember
Kelas/absen               : XI IA 3/09
Hobi                         : Tidur
email                        : damaraira@yahoo.com
facebook                   : Dwi Damara Alndira
twitter                      : @damaraira






Menurut saya, biodata terlalu singkat untuk menggambarkan tentang “saya”. Maka dari itu, saya ingin memperkenalkan atau mungkin juga yah, bisa dibilang bercerita sedikit-sedikit, lah tentang “saya” lagi. Namanya juga laman about me.

     Mungkin bisa dimulai dari nama saya yaitu, Dwi Damara. Saya biasa dipanggil Ira. Mungkin hal ini cukup janggal dilihat dari nama panjang yang jauh kedengarannya dengan nama panggilan saya. Oke, jika kalian memaksa saya untuk menjelaskan bagaimana asal muasalnya (meskipun sebenarnya tidak) maka yah, saya akan cukup ikhlas menerangkan. Jadi nama Dwi Damara apabila huruf-huruf belakang dari kedua nama itu disambung akan membentuk suatu keharmonisan kata yang tersusun atas 3 huruf dan 2 suku kata yang selanjutnya akan terdengar seperti “i-ra” atau ira.
     Saya adalah putri kedua dari pasangan Ir. Harso Triyono dan Ida E. Purwanti. Putra pertama mereka, yang selanjutnya juga dapat diartikan sebagai kakak saya, bernama Yanuar Eka Firmansyah dan biasa dipanggil Afik. Oh, tenang saja, saya tidak akan dan juga tidak ingin menjelaskan bagaimana asal-muasal nama panggilan itu. Mungkin orang tua saya cukup kreatif di tahun 90-an ketika saya dan kakak saya dilahirkan. Keluarga saya juga menganut paham keluarga berencana sehingga, hanya ada saya dan kakak saya. 2 bersaudara.
     Sekarang, kakak saya sedang berkuliah di Universitas Brawijaya pada fakultas teknologi hasil perikanan. Tak ayal, sedari kecil, kakak saya memang sangat suka menyantap ikan lele. Hal itu yang kemudian terus menerus menjadi pembelaan saya terhadap diterimanya kakak saya melalui jalur non-mandiri. Karna, apabila dicermati kakak saya jarang belajar. Membuka buku pun, tidak pernah saya melihatnya. Tapi, jujur saya sangat kagum dengan kakak saya. Entah mengapa, dia memiliki “sentuhan Ariel Noah”. Apabila, kami (saya dan kakak saya-red) sedang bercanda maka, sampai terguling-guling saya dikelitikinya. Namun apabila sedang marah, melihat matanya pun saya tak berani. Ia selalu memiliki bahan bercandaan yang ditemukannya melalui cerita teman-temannya, dan saya pun yang entah memiliki selera humor rendah atau bahan lelucon kakak saya yang memang lucu, selalu tertawa terpingkal-pingkal.

Yah, mungkin dengan beberapa paragraph yang tadinya saya bilang sedikit ini menjadi laman about me. Semoga di masa nanti, ketika saya sukses, saya akan membaca laman ini dengan tersenyum kecil.

           


0 komentar:

Posting Komentar